RUMAH SAKIT CINTA (7)


Bangun-bangun aku sudah berada dirumah sakit. Ada mamaku disana, disamping mamaku ada cowok yang begitu samar. Namun ketika aku sadar, aku terkejut. Cowok itu adalah Dewa. Aku pingsan lagi kayaknya.

3 minggu kemudian.

Aku siuman.

Aku melihat ada seseorang yang sedang duduk disebelah ranjangku. Menemaniku. Dia laki-laki. Kupikir dia kakakku. Ketika kesadaranku mulai pulih dan mataku tidak rabun lagi. Aku bisa melihat jelas siapa cowok itu. Ternyata itu adalah Dewa. Oh my god. Kaget banget aku.

“ lho, Dewa kamu kenapa ada disini??!” tanyaku dengan gugup.

“ iya, aku nemenin dan ngurusin kamu selama kamu koma.” Kata Dewa.

“ ngurusin?” tanyaku masih belum paham.

“ iya. Aku yang suapin kamu, aku yang nemenin kamu dari pagi sampai malam. Aku juga yang mandiin kamu” kata Dewa sambil tersenyum.

“ haah… MANDIIN?? Gimana maksudnya? Kamu…” kata-kataku langsung berhenti. Ingin sekali aku marah. Namun, masih sakit dibagian perut. Kayaknya bekas oprasi gitu.

“ ahahahaha… bercanda, ga mungkin aku mandiin kamu, bisa-bisa digampar ibu kamu” kata Dewa sambil tertawa.

Tiba-tiba ada seorang cowok masuk kedalam kamarku. Dia Rico. Atasanku. Hmm.. mau apa dia kesini? Ada calon suamiku lagi.

Tiba-tiba Rico mengeluarkan bunga yang banyak dan juga cokelat. Cokelat? Dia gak tau apa orang yang sedang diakunjungi itu sedang sakit. Ga boleh makan sembarangan.

“ halo.. sayang” kata Rico.

“ haah… sayang?? Emang gue pacar lu! Maaf ya mas, kalau mau mimpi ntar malem aja. Sekarang masih siang” kataku sewot. Rico lalu berjalan kearah jendela dan membuka tirai. Ternyata diluar sudah MALAM. Sial.

“ aku sudah boleh mimpikan?” tanya Rico sambil tersenyum.

BRAAK….

Tiba-tiba Dewa menggebrak meja
.
“ maaf ya mas, Tania ini lagi sakit. Butuh istirahat. Jangan diganggu dulu, mohon segera pergi!” kata Dewa setengah teriak. Aku bisa melihat bahwa Dewa sangat terganggu dengan ucapan Rico. Sepertinya dia cemburu
.
“ eh… lu siapa?! Sok banget nyuruh-nyuruh gw. Gw pacarnya Tania tahu gak?!!” kata Rico lebih kenceng. Aku langsung pucat pasi. Bohong banget dia pacarku. Dewa melirikku. Aku langsung menggeleng kepala.

“ WOI… jangan asal ngomong!! Tu mulut lemes bener kayak tissue basah! Kalo ngomong ga difilter!!” teriakku sewot. Aduh… perutku semakin sakit.

Tiba-tiba Rico mukul Dewa. Keras banget, kedengeran suaranya. Uhh… Dewa ga terima Langsung balas memukul. Terjadi baku hantam yang cukup sengit. Aku berusaha melerai mereka. Suster rumah sakit langsung datang membantuku melerai mereka. Mereka akhirnya dibawa keluar. Walaupun aku hanya ingin Rico saja yang keluar.

Suster langsung mengecek kesehatanku. Suster bilang 3 minggu lagi aku sudah boleh balik kerumah.

BERSAMBUNG….


Komentar

Postingan populer dari blog ini

PINTU DI LANTAI 13 (2)

MISTERI TETANGGA SEBELAH (1)

HANTU TANPA KEPALA