PINTU DI LANTAI 13 (2)
Ringkasan cerita sebelumnya:
Joylin dan teman-temannya masuk kelantai yang sebelumnya tidak pernah ada. yaitu, lantai 13. ketika mereka masuk ke pintu yang ada diujung lorong. ketika mereka membuka pintu itu mereka melihat banyak sekali alat pesugihan. ketika mereka sedang melihat-lihat, kemudian lift terbuka. mereka langsung mengumpat.
kelanjutan cerita:
kami semua ketakutan dan melihat kearah lift. pintu lift terbuka. dari lift keluar seseorang berbadan besar. pakaiannya hitam semua. dibelakang orang itu banyak sekali orang berjubah hitam dengan kupluk dikepala mereka. mereka semua berjalan kearah pintu.
" AAAA.... ada kecoaaa" teriak Veni dari bawah sofa.
para orang berpakaian hitam itu terkejut. terpaksa, kita semua harus lari dari tempat persembunyian.
" hei, lihat ada pintu lain." seru Richart. kami semua kabur ke pintu. sialnya, pintu itu terkunci.
" gue dobrak" seru Jock yang berbadan besar. bukan karna lemak. tapi, otot. dalam satu kali dobrakan pintunya langsung rusak. kebelah dua gitu. kita semua langsung masuk ke pintu itu. di dalam malah lebih susah lagi. jadi kayak labirin gitu. banyak cabangnya. ada dua lorong di pintu itu. kanan atau kiri. kita semua pilih kiri.
sementara itu para jubah hitam mengejar kami. kami terus berlari. setiap ada cabang, kita selalu minta Viola untuk memberi tahu jalan yang dia yakini. namun karena terburu-buru kami terpisah.
saat ini aku sendirian. sedang berlari dilabirin kaca. tiba-tiba dari arah belakang terlihat seseorang berjubah hitam mengejarku sambil membawa pisau. aku sangat ketakutan. aku terus berlari. hingga di depanku ada jalan bercabang. aku belok kekiri. setelah berlari beberapa lama. aku menemukan ujung jalan itu. yang berarti ini jalan buntu. di belakangku masih ada orang jubah hitam mengejarku. akhirnya aku sampai ujung gang. aku berbalik arah. orang jubah hitam itu sudah sangat dekat denganku. perasaanku takut sekali. aku tak berani berteriak, seakan-akan suaraku tercekat tidak mau keluar. aku hanya bisa memejamkan mata. orang berjubah hitam itu semakin dekat, DAN....
BERSAMBUNG...
kelanjutan cerita:
kami semua ketakutan dan melihat kearah lift. pintu lift terbuka. dari lift keluar seseorang berbadan besar. pakaiannya hitam semua. dibelakang orang itu banyak sekali orang berjubah hitam dengan kupluk dikepala mereka. mereka semua berjalan kearah pintu.
" AAAA.... ada kecoaaa" teriak Veni dari bawah sofa.
para orang berpakaian hitam itu terkejut. terpaksa, kita semua harus lari dari tempat persembunyian.
" hei, lihat ada pintu lain." seru Richart. kami semua kabur ke pintu. sialnya, pintu itu terkunci.
" gue dobrak" seru Jock yang berbadan besar. bukan karna lemak. tapi, otot. dalam satu kali dobrakan pintunya langsung rusak. kebelah dua gitu. kita semua langsung masuk ke pintu itu. di dalam malah lebih susah lagi. jadi kayak labirin gitu. banyak cabangnya. ada dua lorong di pintu itu. kanan atau kiri. kita semua pilih kiri.
sementara itu para jubah hitam mengejar kami. kami terus berlari. setiap ada cabang, kita selalu minta Viola untuk memberi tahu jalan yang dia yakini. namun karena terburu-buru kami terpisah.
saat ini aku sendirian. sedang berlari dilabirin kaca. tiba-tiba dari arah belakang terlihat seseorang berjubah hitam mengejarku sambil membawa pisau. aku sangat ketakutan. aku terus berlari. hingga di depanku ada jalan bercabang. aku belok kekiri. setelah berlari beberapa lama. aku menemukan ujung jalan itu. yang berarti ini jalan buntu. di belakangku masih ada orang jubah hitam mengejarku. akhirnya aku sampai ujung gang. aku berbalik arah. orang jubah hitam itu sudah sangat dekat denganku. perasaanku takut sekali. aku tak berani berteriak, seakan-akan suaraku tercekat tidak mau keluar. aku hanya bisa memejamkan mata. orang berjubah hitam itu semakin dekat, DAN....
BERSAMBUNG...
Komentar
Posting Komentar