RUMAH SAKIT CINTA (12)
Sebenernya siapa sih pria itu?
Kok kayak kenal.
Setelah 2 jam cepika-cepiki tentang dunia kedokteran. Kami
akhrnya balik kepantai. Dipantai Luke, Keysia, dan Renata sedang berjemur. Kami
ikutan juga.
ada sesuatu yang mengganggu aku. Aku seperti diawasi, aku
menoleh kesegala arah. Saat aku melihat ke toko souvenir Bunga, aku melihat
pria itu lagi. Dia sedang mengawasi kita. Karena merasa diperhatikanku, pria
itu buru-buru pergi. Perasaanku ngga enak. Akhirnya, aku izin untuk kembali
kehotel duluan. Dewa sepertinya sadar, ada yang ngga beres dariku. Akhirnya,
dia menawarkan diri untuk mengantarku. Tapi, aku tolak. Karena aku gam au
menghawatirkannya.
Perjalanan kehotel tidak jauh, hanya beberapa belas meter
saja. Kepalaku sakit sekali, wajahku pucat karena ketakutan. Harusnya, aku
mengiyakan tawaran Dewa saja, setidaknya ada yang melindungiku.
SRET….
Tiba-tiba, hidungku ditutup saputangan. Aku sempat
memberontak. Namun, sedikit demi sedikit kekuatanku melemah. Sepertinya
saputangan itu dicampur klorofom. Sejenis obat bius. Dan aku pingsan.
Sementara itu, dipantai…
Tania, Dewa, Luke, Keysia, dan Renata sedang asik bermain
air. Tiba-tiba, Tania merasa sakit
kepala. Pastinya bohongan
“aduh… kepalaku sakit banget!!” seru Tania. “ eh, aku duluan
ke hotel ya. Sekalian nemenin Vina.”
“ok” jawab semuanya.
Tania lalu pergi ke hotel. Sesampainya dihotel. Tania bukan
kembali kekamarnya, tapi, kekamar 203 C. saat dia membuka pintu. Didalam tidak
ada siapa-siapa.
“lho, mana orang itu?! Katanya ketemunya disini” gerutu
Tania.
Tiba-tiba, dari
belakang, ada orang yang memukul Tania hingga pingsan.
Bersambung…
Komentar
Posting Komentar